REPUBLIKA.CO.ID, SAINT ETIENNE – Selang sehari setelah pengadilan banding Marseille memutuskan untuk mengizinkan pembangunan Masjid Agung, Muslim Prancis kembali menerima kabar bahagia. Di Saint Etienne, komunitas Muslim meresmikan masjid baru bernama Masjid Mohammed VI.

Presiden Dewan Prancis untuk Iman Muslim (CFCM), Mohammed Moussaoui, mengatakan masjid ini merupakan bentuk kerjasama antara otoritas Prancis dengan komunitas Muslim guna mempromosikan kebebasan beragama.

"Alhamdulillah, dalam pembangunannya tidak ada penolakan dari warga lokal," kata dia seperti dikutip Alarabiya.net, Kamis (21/6).

Masjid yang dibangun di atas lahan seluas 10.000 meter persegi dengan menara 14 meter ini dapat menampung lebih dari 1.000 jamaah. Tak hanya sebagai tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai pusat kebudayaan Islam.

Keberadaan masjid baru ini merupakan pelipur lara bagi Muslim yang selama ini tidak memiliki masjid permanen. Sebab, sebagian masjid yang digunakan Muslim Saint Etienne merupakan sewa.

Dari laporan CFCM, lebih dari 1.000 masjid telah dibangun di Prancis dalam 10 tahun terakhir. Masjid Saint Étienne merupakan satu dari 200 masjid seluas 1.000 meter persegi. Untuk masjid kecil, CFCM mencatat jumlahnya mencapai 2.300 masjid.

Menurut CFCM, sebagian besar masjid yang dibangun merupakan hasil bantuan dari  negara-negara Muslim lainnya, terutama Arab Saudi, Kuwait, Qatar, UEA, Maroko, Aljazair, dan Turki.

Ikuti Whatsapp Channel Republika