Rabu 27 Jun 2012 17:37 WIB

FBR Serang Rumah Anggota DPRD Kota Tangerang

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Rumah anggota DPRD Kota Tangerang, H Karnadi di Jalan Pajak Terusan, RT 06/03, Kelurahan Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, menjadi sasaran amuk masa ormas Front Betawi Rembug (FBR), Rabu (27/6) dini hari. Karnadi yang juga menjabat sebagai Ketua Ormas Pemuda Pancasila (PP) menjadi sasaran masa karena dipicu tewasnya salah satu anggota FBR akibat bentok dengan PP di Tangsel.

Menurut keterangan Karnadi, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Masa FBR datang dengan menggunakan kurang lebih 500 motor. Dengan menggunakan atribut FBR, mereka membawa senjata tajam dan bom molotov.

"Mereka masuk lewat pintu pagar belakang. Lalu membakar satu mobil Suzuki Escudo bernomor B 1236 KM, satu mobil Volvo bernomor B 735 JJ dan satu motor Kaisar bernomor B 3205 NUH. Saya mengenali anggota FBR itu dari kaos yang mereka pakai," kata anggota Fraksi Golkar ini, saat ditemui di rumahnya.

Awalnya, Karnadi mengaku tidak mengetahui ada ratusan massa FBR yang menggeruduk rumahnya. Mereka datang ketika dia sedang tidur, lalu tiba-tiba saja, dia dibangunkan istrinya.

"Dalam keadaan panik, istri saya teriak menyuruh saya keluar. Saya kira ada kebakaran, karena saya liat di luar jendela ada api. Kemudian saya keluar lewat pintu depan, di sana ada polisi menyuruh saya masuk ke mobil patroli," ungkapnya.

Karnadi kemudian diamankan ke rumah orangtuanya, sementara anak dan istrinya menyelamatkan diri ke rumah saudaranya. Dia kembali ke rumah setelah masa membubarkan diri sekitar pukul 04.00 WIB. "Saya kembali saat keadaan sudah sepi. Untung massa tidak masuk lewat pintu depan. Kalau tidak, saya mungkin sudah tidak selamat," ujarnya.

Karnadi mengaku tidak mengetahu penyebab penyerangan massa FBR ke rumahnya. Sedangkan terkait isu bahwa adanya anggota FBR yang tewas dibunuh anggota PP di Tangsel, dia mengaku mengetahui dari Kapolres Metro Kota Tangerang Kombes Pol Wahyu Widada.

"Saya juga tidak tahu kenapa. Saya baru tahu dari Kapolres saat ke rumah saya dan bilang kalau ini akibat tewasnya salah satu anggota FBR. Tapi belum saya kroscek ke anggota PP," katanya.

Terkait peristiwa ini, ia ingin agar Polisi memprosesnya sesuai hukum. Untuk ke depan, Karnadi menegaskan tidak akan berkoordinasi dengan pihak FBR. "Saya pikir tidak perlu koordinasi. Sudah ada hukum, saya minta diproses oleh kepolisian," terangnya.

Saat ini, puluhan petugas kepolisian masih berjaga di rumah Karnadi. Garis polisi juga di pasang di pintu pagar halaman belakang rumah Karnadi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement