Jumat 29 Jun 2012 12:16 WIB

Target Renegosiasi Kontrak Palyja Rampung Akhir 2012

Rep: Ira Sasmita/ Red: Dewi Mardiani
PDAM
PDAM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya menargetkan pembahasan renegosiasi kontrak dengan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) rampung menjelang akhir tahun 2012. Sebelumnya, renegosiasi dengan pihak operator lainnya, PT Aetra Air Jakarta, telah rampung dan ditandatangani kontrak dalam bentuk master plan pada 5 Juni 2012 lalu.

Direktur Utama PDAM Jaya, Sriwidiyanto Kaderi, menerangkan renegosiasi kontrak dengan Palyja sudah memasuki tahap pembentukan tim. Untuk pembahasan kontrak secara mendetail. Tim kecil tersebut terbagi menjadi lima tim yang akan membahas teknik, finansial, aset, legal dan sumber daya manusia (SDM).

Dikatakan Sri, renegosiasi kontrak Palyja tidak jauh berbeda dengan PT Aetra Air Jakarta. Namun, permasalahan tarif merupakan salah satu poin yang menjadi fokus pembahasan. Agar tarif air kedua operator tersebut tetap sama. “Kami tidak ingin adanya perbedaan tarif antara kedua operator air tersebut. Tarif air harus sama,” ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, beberapa waktu ini.

Untuk nilai keuntungan juga tidak akan jauh berbeda. Ia mencontohkan jika dalam perjanjian baru dengan Aetra keuntungan yang diterima adalah sebesar 15,8 persen, maka untuk Palyja keuntungannya berkisar 16 persen. Perbedaan keuntungan tidak boleh terlalu tajam antara keduanya, karena dikhawatirkan akan menimbulkan kecemburuan dari salah satu operator. Sedangkan penyelesaian masalah short fall atau defisit juga akan ada perbedaan.

Untuk Aetra, penyelesaian defisit dilakukan hingga 2016, namun karena shortfall Palyja lebih besar maka diperkirakan bisa diselesaikan hingga 2019 atau 2020. Dalam Master Agreement, terdapat 13 perjanjian, salah satunya adalah menandatangani renegosiasi kontrak dalam master plan Aetra. Kemudian akan dilanjutkan dengan pembahasan pasal per pasal dari renegosiasi kontrak tersebut secara mendetai. Pembahasan pasal tersebut ditargetkan rampung pada Oktober 2012.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement