REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa,menyatakan kesulitannya untuk mengajak masyarakat beralih bahan bakar. Hal ini disebabkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang bersubsidi dengan harga keekonomian gas tidak jauh berbeda.
"Sekarang harga BBM subsidi Rp 4.500 per liter sedangkan harga gas setara liter Rp 4.100. Ya masyarakat jelas tidak mau pindah. Padahal kalau dilihat dari harga keekonomian BBM mencapai Rp 9.000 per liternya," keluhnya saat ditemui wartawan di sela acara Dies Emas Teknik Perminyakan ITB, Jumat (29/6).
Tapi, sambung Hatta, kemungkinan pengalihan BBM ke gas bisa saja dilakukan oleh pengguna pertamax. "Karena jauh sekali harganya kalau dibandingkan dengan gas. Pertamax sekarang kan di kisaran Rp 9.000-an, beda nya bisa sampai 50 persen,” sebut alumnus ITB angkatan 73 ini.
Lebih lanjut, menurut Hatta, untuk pengalihan penggunaan bahan bakar ini harus dilakukan secara bertahap. "Harga gas untuk transportasi jangan dinaikkan dulu guna mendorong pengguna BBM subsidi pindah ke gas. Selain itu kita juga sempat melakukan pemberian konverter gratis sebagai salah satu langkah dalam rangka penghematan pemakaian BBM bersubsidi," tuturnya.
Diharapkan Hatta, pemberian konverter gratis tersebut dapat mengalihkan anggaran subsidi BBM ke subsidi gas. "Kita utamakan untuk transportasi umum terlebih dahulu, meskipun harga BBG yang berlaku saat ini masih harga subsidi yaitu di kisaran Rp 3.500," ucapnya.