Jumat 29 Jun 2012 19:21 WIB

Petani Padang Lawas Cegat Mobil Rombongan Menhut

Menhut Zulkifli Hasan melepas Tim Ekspedisi Khatulistiwa
Foto: Antara
Menhut Zulkifli Hasan melepas Tim Ekspedisi Khatulistiwa

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Petani Kabupaten Padang Lawas yang menginap di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara berupaya mencegat rombongan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang menghadiri pembukaan Jambore Remaja se-Asean di Lapangan Benteng Medan, Jumat.

Awalnya, puluhan petani yang juga terdiri dari sejumlah ibu rumah tangga itu membentangkan spanduk yang berisi tuntutan agar pemerintah membantu perjuangan mereka yang merasa tanahnya diserobot dua perusahaan di Padang Lawas.

Namun, ketika rombongan Menhut Zulkifli Hasan akan keluar melalui gerbang Lapangan Benteng yang berada di depan gedung Pengadilan Negeri Medan, puluhan petani langsung bergerak berupaya mencegat laju rombongan menteri.

Dengan berteriak dan menyampaikan sejumlah tuntutan, puluhan petani tersebut berdiri sambil berusaha menahan mobil yang dinaiki Menhut Zulkifli Hasan. Namun tindakan puluhan petani itu gagal karena dicegah sejumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan Brigade Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI).

Salah seorang pengunjuk rasa Ronald Nasution mengatakan, pihaknya hanya ingin menyampaikan aspirasi tentang penyerobotan lahan yang dilakukan dua perusahaan yang bergerak di bidang hasil tanaman hutan di Padang Lawas.

Jika memungkinkan, pihaknya ingin Menhut Zulkifli Hasan berdialog dengan petani mengenai solusi yang perlu dilakukan agar lahan mereka dapat kembali. Pihaknya juga tidak berkeinginan untuk mengganggu atau mengacaukan kegiatan yang dihadiri puluhan remaja dari sejumlah negara tersebut.

"Buktinya, kami hanya bergerak ketika kegiatan di tempat itu selesai," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement