REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina EP mengaku terus merugi akibat penjarahan minyak mentah di jalur pipa Tempino, Jambi hingga Plaju Sumatera Selatan. Bahkan akibat kehilangan minyak hingga 100 ribu barel, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini rugi sampai puluhan miliar rupiah.
Manager Humas Pertamina EP Agus Amperianto mengaku, perusahaan itu sebenarnya sudah melaporkan hal ini kepada aparat.
"Namun belum ada tindakan konkrit dan nyata sehingga tidak ada efek jera," katanya dalam siaran pers yang diterima wartawan, Senin (2/7).
Ia mengatakan akibat penjarahan ini negara pun turut merugi. Pasalnya ada potensi pendapatan negara yang hilang dari sisi produksi minyak mentah yang diamanatkan pemeritah melalui BPMIGAS kepada Pertamina EP.