REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Wakil Presiden Boediono mengatakan, Alquran mengajak manusia untuk bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan, bukan dalam kejahatan dan permusuhan. Bagi umat muslim, kata Wapres, Alquran adalah sumber petunjuk dan pedoman hidup yang tidak pernah kering.
Hal itu disampaikan Boediono saat membuka Musabaqoh Tilawatil Quan (MTQ) Nasional Ke-7 Antar Pondok Pesantren, MTQ Internasional Ke-1 Antar Lembaga Alquran, Musyawarah Nasional (Munas) Ke-4 Jamiyyatul Qurra Wal Huffazh, di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (3/7).
Hadir dalam acara itu antara lain Menteri Perumahan Rakyat Djan Faried, Gubernur Kalbar Cornelis MH, serta Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Agil Siroj. Dikatakan Wapres, meski Alquran diturunkan Allah SWT dalam bahasa Arab untuk dapat dipahami oleh manusia, namun menurut para Ulama, pemahaman manusia terhadap Alquran masih bertingkat-tingkat.
"Ada yang sebatas pemahaman harfiah, namun ada juga pemahaman yang lebih tinggi, dan itu memerlukan ketekunan dan kesungguhan agar benar-benar paham akan arti dan tafsir sesungguhnya," kata Wapres.
Bagi kaum muslim, kata Wapres, Alquran merupakan kitab yang diimani bersama, sebagai petunjuk dan penuntun kehidupan untuk memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Alquran, tambah Wapres, tidak hanya berisi prinsip-prinsip keimanan, namun juga sumber nilai-nilai universal, ilmu pengetahuan, hingga hikayat kehidupan, yang dikemas dengan bahasa yang indah, penuh dengan filosofi keteladanan, serta pesan moral yang luhur dan agung.
Dikatakannya, Alquran juga memberi tuntunan kepada umat agar membangun kehidupan yang harmonis, saling bertoleransi, dan hidup dalam kedamaian. Alquran, lanjut Boediono, hidup untuk saling mengenal, saling mengasihi, saling memberi maaf, dan tidak membenci satu sama lain.
Boediono juga menilai, kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran tidak semata-mata menjadi ajang untuk berlatih dan bertanding membaca Alquran saja, tetapi juga untuk makin memahami substansi dari ayat-ayat suci Alquran dengan benar dan tepat.
"Dengan makin memahami dan mendalami kandungan yang terdapat di dalam Alquran, insya Allah, kita mampu memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui nilai-nilai keagamaan, aturan hukum, serta kerukunan antar umat beragama, sejalan dengan nilai-nilai universal ajaran terkandung di dalam Alquran," kata Wapres.
Dikatakan Wapres, kegiatan memperbanyak penghafal atau Huffadz Alquran sebagai bagian dari Musabaqoh ini adalah upaya yang mulia. "Para Huffadz Alquran, sesungguhnya telah ikut berperan dalam memelihara dan menjaga keaslian dan kelestarian Alquran sampai hari akhir."