REPUBLIKA.CO.ID,Rajungan atau Blue swimming crab merupakan salah satu komoditas ekspor yang prospektif dan semakin diminati oleh pasar dunia. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat setiap tahunnya nilai ekspor kepiting dan rajungan mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 menempati urutan ketiga setelah udang dan tuna yaitu sejumlah 21.510 ton dengan nilai 170 juta dolar AS. Sedangkan untuk tahun 2011 nilai ekspor kepiting dan rajungan mencapai 250 juta dolar AS atau mengalami kenaikan 10 - 20 persen.
Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan benih kepiitng dan rajungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya khususnya Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Takalar di propinsi Sulawesi Selatan mengembangkan unit Pembenihan Kepiting Bakau dan Rajungan sejak tahun 2004.
BBAP Takalar merupakan unit pembenihan rajungan yang paling berhasil di dunia dan menjadi lokasi kunjungan studi banding dan pelatihan dari berbagai negara. Setiap tahunnya BBAP Takalar melakukan restocking atau penebaran kembali benih sebanyak 100.000 ekor crablet rajungan di habitat aslinya.