Jumat 06 Jul 2012 14:50 WIB

Pimpinan Daerah Diminta Kembalikan Guru ke Sekolah

ilustrasi guru
ilustrasi guru

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Guru Besar dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Prof Dr Felisius Sanga meminta para bupati/walikota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengembalikan para guru ke sekolah. Penempatan para guru menjadi menjadi pejabat struktural seperti lurah, camat, dan pejabat eselon di tingkat kabupaten/kota telah berdampak pada buruknya kualitas pendidikan di NTT dalam beberapa tahun terakhir ini.

Dia mengemukakan hal itu terkait dampak penempatan para guru pada jabatan struktural, terhadap kualitas pendidikan di provinsi kepulauan itu. Menurut dia, penarikan sejumlah guru untuk menempati jabatan sebagai kepala dinas atau pada jabatan struktural tertentu di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi lebih karena balas jasa politik seorang pemimpin.

Dalam konteks ini, para guru yang tidak mendapat kesempatan untuk ditarik menduduki jabatan struktural, merasa dianaktirikan dan itu akan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar di sekolah. Ironisnya, penarikan para guru untuk menduduki jabatan struktural itu dilakukan pada saat daerah ini sedang mengalami kekurangan guru untuk mengajar di depan kelas.

"Jadi semuanya memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kualitas pendidikan, sehingga NTT selalu berada pada urutan paling buntut," katanya, di Kupang, Jumat (6/7).

Artinya, kata dia, masih ada faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap kualitas pendidikan, tetapi para guru yang memiliki peran strategis dalam dunia pendidikan, tidak boleh dialihkan hanya demi kepentingan politik. Dia juga menilai, rencana Wali Kota Kupang terpilih Jonas Salean untuk mengembalikan semua guru ke sekolah adalah keputusan yang tepat dan harus mendapat dukungan dari semua pihak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement