REPUBLIKA.CO.ID, KABUL- Tidak ada indikasi atau tanda infiltrasi Taliban ke dalam jajaran tentara dan polisi Afghanistan, kata juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) dipimpin NATO di Kabul Senin (9/7).
"Insiden di mana tentara Afghanistan melukai atau membunuh anggota petugas ISAF adalah kasus-kasus individu dan masing-masing memiliki situasi sendiri yang mendasari motif untuk alasan mengapa itu dilakukan," kata Juru Bicara ISAF Brigadir Jenderal Gunter Katz pada konferensi pers mingguan.
Dalam serangan terbaru tersebut, seorang pria berseragam tentara Afghanistan menembaki rekan asing di satu kamp militer di timur Provinsi Wardak melukai lima tentara AS pada 3 Juli.
"Saya ingin menekankan bahwa tidak ada indikasi kejadian tersebut terkait dengan pemberontak atau bagian dari upaya yang terkoordinasi lebih besar," katanya.
Dalam insiden lain, seorang pria bersenjata yang mengenakan seragam tentara Afghanistan menembak mati tiga tentara Inggris yang bergabung pada ISAF setelah bertengkar di provinsi selatan Helmand pada 1 Juli.
Gerilyawan Taliban yang melawan pasukan Afghanistan dan NATO sering mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Ada 18 serangan seperti itu terjadi sepanjang tahun ini, menewaskan total 26 tentara asing.
Katz juga menegaskan bahwa enam tentara ISAF yang tewas dalam serangan bom rakitan (IED) atau serangan bom pinggir jalan di Afghanistan timur pada Ahad adalah orang Amerika, tanpa mengungkapkan lokasi yang tepat dari insiden tersebut.