REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Muslim Pakistan telah menyiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan. Satu bentuk sambutan kepada bulan paling dinantikan umat Islam di seluruh dunia itu adalah, mereka menyiapkan program khusus bertajuk 'Istaqbal-e-Ramadhan'.
Kampanye ini bertujuan mengajarkan esensi dari 'kewajiban berpuasa' bagi umat Islam kepada para mualaf. "Program ini merupakan kegiatan tahunan kami selama satu dekade terakhir. Program ini biasanya dimulai tiga pekan sebelum bulan Ramadhan," ungkap Mohammad Hussein Mehanti, Ketua Jamaat-e-Islami, seperti dikutip dari onislam.net, Jumat (13/7).
Program itu meliputi ratusan ceramah, kajian dan dialog terkait puasa. "Kami tahu, saudara kami yang baru memeluk Islam belum terlalu memahami esensi dari puasa. Sementara, bagi yang sudah menjalani kembali diingatkan agar kualitas puasa terus meningkat setiap tahunnya," terangnya.
Bagi mualaf, kata Mehanti, program ini tentu sangat penting. Karena mereka tentu perlu mendalami setiap elemen dari kewajiban ibadah puasa. "Harapannya, mereka tidak mengalami kesulitan saat menjalani ibadah puasa," ucapnya.
Tak hanya kalangan mualaf, masih kata Menhati, program tersebut juga menyasar pada kalangan perempuan. Selama ini, perempuan sering menghadapi masalah dengan waktu. Setiap hari mereka menyiapkan sahur dan berbuka tetapi juga harus bekerja.
Dengan bantuan para ahli, Menhati mengaku pihaknya bakal mengajarkan mereka manajemen waktu. Harapannya, mereka dapat mengelola jadwal yang ketat dengan efektif tanpa mempengaruhi kesehatan mental dan fisik.
Seperti yang dikatakan ahli kesehatan Dr. Abdul Malik. Menurut Malik, Ramadhan tahun ini akan jatuh pada musim panas dengan suhu antara 40-45 derajat Celcius. "Dengan cuaca ekstrim seperti itu, mereka yang berpuasa perlu menyimpan banyak energi. Contohnya, jangan mengkonsumsi makanan pedas pada saat sahur sebab akan membuat kita cepat haus," paparnya.
Ia juga menyarankan untk menghindari makanan berlebihan saat berbuka dan sahur. "Nafsu begitu besar ketika berbuka memang wajar. Tapi apabila itu dituruti maka akan berdampak buruk bagi kesehatan," ucapnya mengakhiri.