REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan bom terjadi lagi di Irak. Pejabat keamanan dan medis di Irak mengatakan, serangan pada Jumat (13/7) itu telah menewaskan dua orang dan melukai 16 orang lainnya dalam lima serangan terpisah di Irak.
Di Baghdad barat, ibu dari seorang mayor polisi tewas dan ayahnya cedera ketika sebuah bom meledak di dalam rumah mereka di Ghazaliyah. "Sebuah bom meledak di dalam rumah Mayor Polisi Amjad Hameed, menewaskan ibunya dan mencederai ayahnya," kata seorang pejabat kepolisian seperti dilansir AFP.
Di Tarmiyah, sebelah utara Baghdad, ledakan bom mencederai lima orang, kata seorang pejabat keamanan dan seorang dokter di Rumah Sakit Kadhimiyah. Di Tuz Khurmatu, juga sebelah utara Baghdad, orang-orang bersenjata membunuh seorang warga sipil dan mencuri mobilnya. Dokter Hussein Abdullah di rumah sakit kota itu mengkonfirmasi kematian tersebut.
Sepuluh warga sipil lain, termasuk dua anak dan seorang wanita serta seorang pria dari satu keluarga, cedera dalam tiga serangan terpisah di provinsi Kirkuk, Irak utara, kata beberapa pejabat keamanan dan medis. Serangan-serangan itu merupakan yang terakhir dari rangkaian kekerasan yang meningkat lagi di Irak.
Sepanjang Juni, Irak dilanda gelombang serangan yang menewaskan sedikitnya 282 orang, menurut hitungan AFP, sementara data pemerintah menyebutkan jumlah kematian pada bulan itu hanya 131 orang. Kekerasan di Irak turun dari puncaknya pada 2006 dan 2007, namun serangan-serangan masih terus terjadi. Menurut data pemerintah, 132 orang Irak tewas pada Mei.
Irak dilanda kekerasan yang menewaskan ratusan orang dan kemelut politik sejak pasukan AS menyelesaikan penarikan dari negara itu pada 18 Desember 2011, meninggalkan tanggung jawab keamanan kepada pasukan Irak. Selain bermasalah dengan Kurdi, pemerintah Irak juga berselisih dengan kelompok Sunni.