REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemerintah Korea Utara menunjuk Hyon Yong-chol untuk memegang jabatan strategi sebagai wakil panglima milter. Penunjukkan tersebut menyusul dinonaktifkannya Kepala Staf Angkatan Bersenjata Korut, Ri Yong-ho, sebagai panglima militer negara itu.
Kabar yang disampaikan kantor berita Korut, KCNA yang dilansir Reuters, Selasa (17/7), ditunjuknya Hyon didasari atas keputusan yang dikeluarkan Komisi Militer Pusat, Partai Pekerja Korea, dan Komisi Nasional Pertahanan Korut. Tapi, belum diketahui dipilihnya Hyon itu akan mengambil peran penting dalam kepemimpinan militer di negara tersebut atau tidak.
Korut memiliki tak kurang dari 1,2 juta personel militer. Jumlah itu termasuk salah satu terbesar didunia. Militernya memiliki empat orang panglima. Sampai hari ini tidak terdengar berita tentang pengganti Ri yang dilepas dari semua pos dan jabatan resminya, Ahad (15/7). Terkait itu, penunjukkan Hyon sebagai wakil panglima militer mengundang spekulasi upaya promosi dirinya untuk menggantikan Ri.
Diberitakan kantor berita BBC di Seoul, Korea Selatan, penunjukkan Hyon sebagai wakil panglima menunjukkan jalur politiknya akan benderang. Hal itu wajar, melihat peran strategis petinggi militer di Korut yang dominan. Namun, menurut berita tersebut, 120 anggota Komite Pusat Partai Pekerja yang menjadi penentu jalan politik Korut belum mengenal secara akrab sosok sang wakil panglima baru ini.
Sebelumnya, Panglima Tertinggi Korut, yang ditunjuk oleh Pemimpin Korut, Kim Jong-il pada 2009 lalu, diberhentikan dari jabatannya oleh pewaris jabatan Jong-il, yakni Kim Jong-un. Ri yang merupakan salah satu orang terdekat Jong-il didepak dari posnya karena dikatakan menderita sakit.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook