REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyerangan dunia cyber yang terjadi sampai dengan 2011 sebanyak lebih dari tiga juta. Rata-rata website pemerintahan pernah mengalami penyerangan cyber.
Kepala Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure Coordination Center (ID-SIRTII/CC), Rudi Lumanto, mengatakan rata-rata website yang diserang pengguna go.id.
"Namun sekarang ini pengguna sch.id, sudah mulai banyak diserang," ujarnya, Selasa (17/7). Rudi menambahkan bahwa serangan cyber yang terjadi setiap harinya sebanyak 40 ribu. Hal tersebut menyerang hampir seluruh jaringan dan website.
"Motif penyerangan cyber rata-rata masih dalam taraf iseng atau ketidaksukaan, sampai saat ini kami belum menemukan ada motif ekonomi dibalik penyerangan cyber tersebut,"ujarnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring, mengatakan bahwa untuk mengatasi penyerangan cyber, perlu adanya sikap kesadaran dari masyarakat. "Banyak masyarakat yang belum menyadari hal tersebut, sebab serangan internet ini adalah sesuatu yang penting," ujarnya.
Dia menambahkan rata-rata hacker yang menyerang dunia cyber berasal dari Cina, Rusia, dan Eropa. Hacker yang melakukan penyerangan belum tentu merusak, namun bisa juga melakukan scanning, membaca data, mengcopy data, dan merubah angka.
Selain itu, kapasitas untuk memonitoring aktivitas dunia cyber terus fluktuatif. Sebab pertumbuhan traffic internet terus meningkat dan berubah-ubah.