REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Cina dan Rusia menjatuhkan veto terhadap draf rancangan resolusi terhadap pemerintah Suriah, Kamis (19/7). Dua negara itu lebih memilih PBB untuk memandatkan misi baru observasi tak bersenjata ke negara Arab itu.
Negara-negara Barat menginginkan sanksi baru bagi pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Suriah melalui resolusi PBB. Namun, Cina dan Rusia yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB memblok pengesahan resolusi tersebut.
Rusia menilai, resolusi berupa sanksi baru tersebut berarti dukungan terhadap kelompok teroris pemberontak di Suriah. Sedangkan Cina, memandang resolusi tersebut hanya menekan salah satu pihak dan akan mengganggu keamanan regional di kawasan Timur Tengah.
Voting penetapan resolusi tersebut semestinya dijadwalkan pada Rabu. Namun, utusan PBB dan Liga Arab, Kofi Annan, meminta voting diundur selama satu hari.