REPUBLIKA.CO.ID, Seorang pengunjuk rasa Israel yang membakar dirinya dalam demonstrasi melawan kesenjangan sosial, akhirnya meninggal akibat luka-luka yang dideritanya.
Media Israel melaporkan, Moshe Silman, yang menderita luka bakar yang mencapai 94 persen tubuhnya, meninggal pada hari Jumat (20/7), setelah mendapat perawatan selama hampir seminggu.
Silman, 57 tahun, membakar dirinya terbakar pada hari Sabtu (14/7) dalam sebuah demonstrasi yang digelar untuk menandai ulang tahun pertama protes keadilan sosial yang melanda Israel tahun lalu.
Warga Israel melakukan demonstrasi mendukung Silman dalam beberapa hari terakhir. Mereka juga menyerang dan membakar kantor Institut Asuransi Nasional Tel Aviv, yang dipersalahkan karena menjadi pemicu utama Silman bunuh diri.
Korban, dalam sebuah surat yang tertinggal di lokasi kejadian, mengatakan, Israel mencuri dan merampok saya, dan membuat saya tak berdaya.
Ia juga menyalahkan Netanyahu dan Menteri Keuangan Rezim Zionis Yuval Steinitz atas memburuknya kondisi Israel. Silman menuding pejabat Tel Aviv merampok orang miskin untuk diberikan kepada orang kaya.
Ribuan warga Israel memadati jalan-jalan di beberapa lokasi di wilayah pendudukan pada Sabtu untuk menandai ulang tahun pertama protes keadilan sosial yang menyapu Israel tahun lalu. Mereka memprotes tingginya biaya hidup dan kesenjangan sosial, serta mendesak pengunduran diri Netanyahu.