REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Sedikitnya sembilan orang termasuk lima anak tewas dan 15 lainnya terluka ketika satu bom bunuh diri menghantam markas gerilyawan di baratlaut daerah suku Lembah Kurram, Pakistan. Media lokal melaporkan peristiwa pemboman terjadi pada Sabtu sore waktu setempat.
Laporan-laporan sebelumnya mengatakan bahwa serangan itu diluncurkan di daerah tetangga Lembah Kurram Hangu. Dalam satu laporan, jaringan TV lokal yang dikelola negara PTV mengatakan bahwa insiden itu terjadi pada sekitar pukul 13.00 (waktu setempat). Seorang pembom bunuh diri menabrakkan kendaraannya ke dinding rumah yang digunakan sebagai markas kelompok gerilyawan yang dipimpin Molana Nabi Hanfi di daerah Speen Tall di Lembah Kurram.
Daerah itu merupakan wilayah semi-otonomi suku yang bergolak di perbatasan Pakistan-Afghanistan. Ledakan bunuh diri menewaskan sembilan orang termasuk empat gerilyawan dan lima anak-anak. Kelimanya saat itu sedang lewat di tempat ledakan setelah belajar di sekolah mereka.
Dinding luar markas gerilyawan itu hancur. Empat rumah di dekatnya juga rusak dalam ledakan itu.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Serangan itu tampaknya merupakan dampak dari konflik internal antara dua kelompok gerilyawan yang dipimpin oleh Molana Hafiz Ziaur Rehman dan Molana Nabi Hanfi. Kedua kelompok itu bertentangan satu sama lain selama dua tahun terakhir. Mereka sering terlibat dalam pembunuhan serta penculikan para pejuang saingannya di Lembah Kurram.