Senin 23 Jul 2012 16:45 WIB

Pemprov DKI Naikkan Jumlah Paket Sembako

Rep: Ira Sasmita/ Red: Hazliansyah
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (Foke) melayani penukaran kupon untuk sembako pada pembukaan Pasar Murah di Jakarta.
Foto: Antara/Daniel Ari Purnomo
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (Foke) melayani penukaran kupon untuk sembako pada pembukaan Pasar Murah di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Pemprov DKI merencanakan menambah jumlah paket sembako yang akan dijual murah kepada warga. Jumlah paket sembako dinaikkan menjadi 5 ribu paket, naik dua kali lipat dibanding jumlah awal pada pasar murah lalu, yaitu berjumlah 2.500 paket.

“Saya melihat animo warga yang cukup tinggi terhadap pasar murah yang digelar di beberapa wilayah DKI. Pasar murah selalu diserbu oleh warga. Karena itu, kami akan menambah paket sembako yang dijual dua kali lipat menjelang Lebaran,” kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (23/7).

Penambahan 5 ribu paket sembako tersebut akan dilakukan pada pelaksanaan pasar murah tahap kedua. Paket sembako murah yang akan disediakan pada tahap kedua sebanyak 5 ribu paket untuk masing-masing wilayah dan 600 paket untuk Kepulauan Seribu.

Pemprov DKI juga tengah mengkaji pelaksanaan pasar murah bisa dilakukan di tingkat kecamatan. Karena selama ini hanya dilakukan di tingkat kotamadya sehingga pasar murah yang digelar bisa tepat sasaran lebih menjangkau warga Jakarta.

 

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP), Ratna Ningsih, menyatakan pelaksanaan pasar murah tahap kedua akan digelar pada minggu kedua bulan puasa.

Dikatakannya, pasar murah pada tahap pertama sudah dilakukan di empat wilayah kota yakni di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakrta Timur.

Pada pasar murah ini, warga bisa membeli paket sembako dengan harga Rp 20 ribu dari harga asli Rp 40 ribu. Selain paket sembako, dalam pasar murah ini juga disediakan kebutuhan pokok lainnya seperti beras, minyak goreng, dan tepung terigu.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan Provinsi DKI Jakarta, Sugiyanta mengatakan, program pasar murah ini tidak menggunakan dana APBD tetapi murni sumbangan dari perusahaan-perusahaan swasta yag ada di Jakarta melalui program Corporate Social Responsibilities (CSR).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement