REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guna menanggulangi kebutuhan stok darah selama puasa, Palang Merah Indonesia (PMI) menerapkan kebijakan jemput bola. Mereka gandeng berbagai instansi dan komunitas agama.
Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial, Rumah Sakit dan donor Darah PMI, Farih Husain, mengatakan mengandeng komunitas nonmuslim merupakan solusi guna menghadapi kekurangan stok darah yang biasanya terjadi pekan terakhir Ramadhan dan awal pekan Syawal. "Kami telah menggandeng gereja Advent guna melaksanakan kegiatan donor pada Ahad (29/7). Kami targetkan 800 kantung darah," kata dia, Selasa (24/7).
Namun, lanjut dia, dari komunitas non-Muslim hanya mampu memenuhi kebutuhan 2-4 hari. Karena itu, pihaknya juga menggandeng masjid-masjid seperti Masjid Agung Sunda Kelapa dan lainnya, guna menggelar donor darah pada sore hingga malam hari sehingga masyarakat dapat mendonorkan darahnya. "Kami sesuaikan waktunya yakni dari pukul 13.00 WIB hingga 20.00 WIB," paparnya.
Tak hanya itu, kata dia, PMI mengoptimalkan kendaraan uni donor darah guna beroperasi sore hingga malam hari dengan mengunjungi pusat keramaian dan menargetkan 50 kantong darah setiap hari. Kendaraan ini telah dimobilisasi dua minggu jelang puasa guna menjemput bola kepada pendonor. "Ada 75 unit kendaraan yang disiapkan di seluruh Indonesia," katanya.