Rabu 25 Jul 2012 11:43 WIB

Antisipasi Banjir Bandang Terulang, Pemrov Sumbar Berencana Bangun Waduk

Kota Padang
Foto: antara
Kota Padang

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno bersama Wali Kota Padang Fauzi Bahar Rabu dinihari meninjau korban banjir bandang yang menghantam sejumlah permukiman warga di lima kecamatan di Kota Padang pada Selasa senja.

Bencana banjir bandang yang terjadi merupakan peristiwa alam di luar dugaan manusia, kata Gubernur yang setelah usai memimpin tim safari Ramadhan di Pasaman Barat, langsung meninjau lokasi bencana.

Bencana banjir bandang akibat hujan dengan intensitas tinggi terjadi di hulu sungai Batang Kuranji, sejak Selasa sore.

Laporan diperoleh sementara di lapangan ratusan unit rumah warga terendam di Kecamatan Pauh, Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, Kuranji dan Nanggalo. Namun, belum ada laporan korban jiwa.

Dalam kesempatan kunjungan gubernur bersama Wako Padang, ia menyempatkan melihat Komples Perumahan Tabing Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo dan ke Kelurahan Koto Panjang Limau Manih, Kecamatan Pauh.

Kejadian air bah itu, tambah Gubernur, peristiwa yang berulang lima dan tujuh tahun sekali sehingga perlu dipersiapkan antisipasinya.

"Kita akan menggelar rapat bersama wali kota Padang, guna menganalisa untuk mengetahui penyebab-penyebabnya apa," ujarnya.

Setelah dianalisa, maka bisa diputuskan apakah membangun waduk agar ke depan tak terjadi lagi kejadian serupa.

Wali Kota Padang, Fauzi Bahar menambahkan, laporan sementara tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir bandang yang merendam lima kecamatan itu.

Namun, dari laporan infrastruktur yang rusak berupa rumah masyarakat, mushalla dan jembatan, serta ternak warga dan empat perahu kosong nelayan hanyut.

Air yang merendam rumah warga sampai ketinggian empat meter. Sampai pukul 02.00 WIB genangan air masih setinggi satu meter.

Pemantauan di lapangan menunjukan warga yang rumahnya terendam mengungsi ke rumah keluarga dan sebagian di mushalla serta masjid.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement