Jumat 27 Jul 2012 03:47 WIB

Pasar Dibom, Sembilan Orang Tewas

Bom (ilustrasi)
Bom (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ledakan bom mengguncang sebuah pasar yang ramai di kawasan suku Pakistan dekat perbatasan dengan Afghanistan, Kamis, menewaskan sedikitnya sembilan orang, termasuk dua anak, kata sejumlah pejabat.

Sebanyak 20 orang juga cedera ketika bom yang dipasang di sebuah truk pick-up itu meledak di pasar Pasht Salarzai di daerah Bajaur, salah satu ajang pertempuran sengit antara pasukan keamanan dan gerilyawan Taliban di Pakistan baratlaut. "Ada sembilan mayat dan 20 korban cedera dibawa ke rumah sakit," kata Dokter Khalilur Rehman kepada AFP.

Dua anak yang berusia delapan dan 13 tahun termasuk diantara korban tewas, dan mereka yang terluka mencakup empat anak yang berumur antara lima dan 11 tahun, katanya.

Seorang pejabat pemerintah sebelumnya menyebut jumlah kematian lima orang.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas pemboman itu, namun Taliban melancarkan sejumlah serangan terhadap orang suku Salarzai karena membentuk milisi pro-pemerintah dan mendukung operasi militer.

Bajaur adalah lokasi operasi besar-besaran anti-Taliban pada Agustus 2008 dan Februari 2009 dan militer menyatakan bahwa daerah itu telah aman.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.000 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Alqaidah dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement