REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Kalangan ulama di Provinsi Aceh menyerukan umat Islam khususnya Pemerintah Indonesia agar melakukan berbagai upaya membantu warga muslim etnis Rohingya untuk melepaskan diri dari kebrutalan tentara Myanmar.
"Kami mendesak Pemerintah Pusat agar menggunakan segala upaya menghentikan pembantaian muslim Rohingya," kata Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Jumat (27/7). Hal tersebut disampaikan menanggapi pembunuhan massal terhadap muslim etnis Rohingya di Myanmar.
"Pembantaian yang dilakukan terhadap etnis Rohingya adalah perbuatan biadab, apalagi dilakukan saat umat muslim sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan," kata Faisal Ali yang juga Ketua PWNU Aceh.
Ia mengharapkan, Pemerintah Pusat melalui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dapat memainkan pengaruhnya sebagai sesama negara anggota Asean untuk penghentian kekerasan dan pembunuhan warga Rohingya oleh tentara Myanmar.
Selain itu, Faisal Ali juga mengimbau umat Islam khususnya di Aceh memberi dukungan melalui doa agar Allah SWT memberikan kekuatan kepada Muslim Rohingya. Sejak menjelang Ramadhan, etnis Rohingya di Myanmar mengalami perlakuan tindak kekerasan oleh tentara Myanmar.
Menurut laporan terakhir, hampir 650 dari hampir satu juta Muslim Rohingya tewas selama bentrokan yang terjadi di wilayah barat Rakhine, Myanmar. Sementara 1.200 lainnya hilang dan 90.000 lebih terlantar.