Sabtu 28 Jul 2012 08:43 WIB

Sibuk Perang, Inilah Karma untuk AS

  Pasukan militer Amerika di Fort Hood, Texas.
Foto: Erich Schlegel/AP
Pasukan militer Amerika di Fort Hood, Texas.

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang analis Amerika menyebutkan, ketika Washington sibuk mengorbankan darah dan dana untuk sesuatu yang disebutkan perang melawan terorisme, AS justru menghadapi masalah dari dalam negerinya sendiri akibat kejahatan senjata dan perlindungan kesehatan yang tak memadai. 

''Penembakan di Aurora adalah indikasi sakitnya negara ini akibat pelanggaran senjata dan kekerasan. Tragedi ini juga mengungkap hal lain yaitu penyangkalan nasional yang berujung pada ancaman untuk kita semua,'' ujar Michael Cohen, analis politik Amerika, di situs The Guardian.

Menurut dia, kelompok liberal dan konservatif AS terus saja berselisih di urusan politik sementara aturan soal pengendalian senjata yang tak terkendali justru seperti jalan di tempat. ''Sekarang bayangkan jika skenario yang muncul beda. Bayangkan jika si pelaku adalah orang yang terlatih dan berasal dari Pakistan atau Yaman. Bagaimana reaksi terhadap kejadian ini? Sepertinya tak sulit untuk dibayangkan,'' kata Cohen.

Cohen juga mengingatkan bahwa sebagian besar warga AS meninggal dengan satu dari empat penyebab ini di antaranya sakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit paru kronis. Tiap penyakit ini dipicu oleh sejumlah faktor seperti merokok, diet, kurang aktivitas fisik, dan alkohol.

Dia melanjutkan, situasi ini adalah akibat dari kegagalan bukan hanya dari para pemimpin politik tetapi juga kegagalan sistem politik. ''Namun, apa pun alasannya, hasilnya sama karena seperti diungkap pula oleh calon presiden Mitt Romney, satu negara yang menganggap dirinya kekuatan terbesar di dunia namun faktanya mereka membusuk dari dalam karena tak mampu mengatasi penyakit dari dalam tubuhnya sendiri,'' papar Cohen. 

 

sumber : Press TV
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement