REPUBLIKA.CO.ID, BATAM---Sekitar 2.000 unit taksi yang beroperasi di Kota Batam Kepulauan Riau mogok dan sopirnya berunjuk rasa di halaman Kantor Wali Kota Batam, Selasa.
Mobil taksi parkir sepanjang sekitar tujuh km jalan di sekitar Kantor Wali Kota. Jalanan diblokir, sehingga tidak satu pun kendaraan selain taksi bisa masuk.
Koordinator taksi Batam Centre, Bujang Piliang dalam orasinya mengatakan para sopir menuntut pemerintah kota menutup izin operator Blue Bird. "Dua saja tuntutan kami, tutup izin blue bird dan turunkan Zulhendri dari Kepala Dinas Perhubungan," kata dia.
Jika tuntutannya tidak dipenuhi, maka para supir taksi mengancam tidak akan membubarkan diri dan tetap mogok.
Koordinator taksi Bandara Hang Nadim Afrizal mengatakan tidak ada satu pun taksi yang beroperasi. Ia menagih janji Wakil Wali Kota yang pernah berjanji tidak akan menambah kuota taksi di Batam. "Dulu kita yang bersusah payah mengoperasikan taksi saat jalan di Batam banyak tanah. Setelah maju, kami digusur," kata dia.
Menurut dia, lebih baik meremajakan taksi yang ada ketimbang memasukan operator baru. Sekretaris Forum Komunikasi Pengemudi Taksi Pelabuhan Barelang, Satria menduga ada permainan antara Wali Kota dengan operator taksi lain.
Kapolresta Barelang Kombes Pol Karyoto mengatakan pada dasarnya sepakat dengan tuntutan pengemudi taksi. "Kalau memang ada kekurangan taksi di Batam, kenapa tidak memenuhi dari dalam, jangan dari luar," kata dia saat menemui pengunjuk rasa.
Ia mengatakan hal yang perlu dilaksanakan segera adalah menunda perizinan Blue Bird atau mencabut izin. "Kami memahami keinginan dan mendukung 100 persen," kata Kapolresta.
Sementara itu, kendaraan para pengemudi taksi memenuhi ruas halaman Masjid Raya Batam Centre, Bank Indonesia, DPRD Kota Batam, Dataran Engku Putri dan Kejaksaan Negeri.