REPUBLIKA.CO.ID, Koloseum Roma, tempat para gladiator bertarung nyawa, miring ke 40 sentimeter ke bawah pada bagian selatan, dan pihak berwenang sedang menyelidiki apakah bangunan kuno tersebut memerlukan perbaikan yang mendesak.
Para ahli pertama kali memperhatikan kemiringan tersebut kira-kira setahun yang lalu dan telah mengawasinya pada beberapa bulan terakhir. Rossella Rea, direktur monumen berusia 2.000 tahun itu mengatakan hal tersebut pada sebuah artikel yang diterbitkan harian Corrieredella Sera di Italia pada Ahad (29/7).
Menara Miring Pisa, atraksi populer lainnya di Italia, kembali dibuka pada 2001 setelah ditutup selama lebih dari 10 tahun untuk diperbaiki oleh para insinyur untuk mencegahnya ambruk dan membuatnya aman untuk pengunjung.
Rea telah meminta La Sapienza University dan institut geologi lingkungan IGAG di Roma untuk meneliti fenomena tersebut, dan penyelidikan tersebut sedianya akan dilakukan selama setahun.
Berbagai uji juga telah dimulai untuk mengamati dampak lalu lintas di jalanan padat di dekat Koloseum.
Profesor Giorgio Monti dari departemen teknologi konstruksi di La Sapienza memperingatkan bahwa kemungkinan ada retakan di bawah ampiteater. “Ada kemungkinan lempengan beton di dasar Koloseum, yang menyerupai donat oval setebal 13 meter, mengalami keretakan di dalamnya,” ujarnya, seperti dikutip oleh surat kabar lokal tersebut.
Ia menambahkan bahwa intervensi diperlukan jika telah ada bukti mengenai kekhawatiran-kekhawatiran tersebut, seperti yang dilakukan untuk menstabilkan Menara Pisa. Namun ia mengatakan bahwa saat ini terlalu awal untuk menilai bahwa intervensi semacam itu sesuai.
Koloseum di Roma, terkenal sebagai tempat pertarungan berdarah para gladiator pada masa Kekaisaran Romawi, menarik ratusan ribu wisatawan dan biasanya dipadati pengunjung.