REPUBLIKA.CO.ID, ANTARA -- Jelang mudik lebaran, pengelola Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Rambutan akan mengadakan test urine bagi pengendara armada bus. Tes ini dilakukan pihak pengelola untuk menjamin keselamatan para penumpang.
"Beberapa jam sebelum pemberangkatan, para pengemudi akan melakukan test urine terlebih dahulu," ujar Wakil Komandan Regu (Danru) Terminal Bus AKAP Rambutan, Anang Hidayat, Kamis (2/8).
Menurut Anang Hidayat, test urine biasa dilakukan dari tahun ke tahun jelang mudik lebaran untuk para awak armada bus demi menghindari terjadinya kecelakaan saat di perjalanan. Pihak pengelola akan bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam menggelar tes urine.
Pelaksanaan tes urine akan dimulai antara H-10 atau H-7 sampai H+7. Jika ditemukan pengemudi yang positif menggunakan narkotika atau dalam keadaan mabuk, maka surat ijin jalannya tidak akan diberlakukan. Hal ini dilakukan pihaknya agar tidak membahayakan keselamatan para penumpang.
"Untuk pelaksanaan tes urine atau PKB (pengujian kendaraan bermotor) mudik lebaran tahun ini dimungkinkan lebih cepat dari biasanya yaitu H-10," tambahnya.
Pelaksanaan tes urine biasanya dilaksanakan pada H-7 lebaran. Namun berdasarkan hasil rapat mengenai hal ini dimungkinkan pelaksanaannya dipercepat menjadi H-10 lebaran. Selain menggelar tes urine, pengelola AKAP Rambutan juga akan melakukan uji kendaraan.
Kelayakan uji kendaraan dilakukan sebelum bus memasuki jalur lintasnya. Uji kelayakan menyangkut uji emisi gas, rem, lampu kaca dan kaca spion, klakson, bahkan ban mobil. Menurut Anang Hidayat ini semua dilakukan demi memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penumpang. Jika ditemukan mobil yang tidak lulus PKB maka pihaknya dengan tegas akan mencabut ijin pemberangkatan mobil tersebut
"PKB akan dilakukan oleh tenaga mekanis dari Dishub (Dinas Perhubungan) yang sudah berpengalaman."