Jumat 03 Aug 2012 21:38 WIB

EU Desak Penunjukkan Utusan Baru untuk Suriah

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton
Foto: tunisialive
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Kepala Hubungan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, pada Kamis (3/8) mendesak penunjukan segera untusan baru PBB dan Liga Arab untuk Suriah setelah Kofi Annan mundur dari kedudukannya sebagai utusan perdamaian Suriah.

Sambil menyatakan "penyesalan mendalam"-nya dalam pernyataan, tokoh asal Inggris itu mengatakan bahwa Uni Eropa "menyeru penunjukan segera pengganti Annan untuk melanjutkan pekerjaan Annan menciptakan peralihan politik secara damai di Suriah".

Mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan pada Kamis mengundurkan diri dari posisinya sebagai utusan perdamaian Suriah. Ia mengeluh bahwa rencana perdamaiannya pada April tidak memperoleh dukungan yang memadai. Tokoh itu juga mengeluhkan kurangnya konsensus di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait Suriah.

China dan Rusia bulan lalu memveto sebuah resolusi yang berisi ancaman sanksi untuk Suriah yang terutama ditujukan pada Presiden Bashar al-Assad jika Damaskus gagal untuk melaksanakan cetak biru Annan. Usulan resolusi itu adalah unsulan resolusi ketiga yang diajukan di Dewan Keamanan PBB.

Rencana perdamaian Annan itu tetap merupakan "harapan terbaik bagi rakyat Suriah," tambah Ashton. Ia juga memperingatkan penderitaan yang lebih besar di masa mendatang seiring dengan berlanjutnya aksi militer dan konflik di Suriah mengingat militer Suriah menggunakan jet-jet tempur untuk melawan para pemberontak yang bersenjatakan tank di sekitar ibukota komersial Aleppo.

"Pengunduran diri Annan membuat makin jelas menunjukkan kelemahan dan ketidakmampuan Dewan Keamanan PBB untuk menyetujui sebuah resolusi," kata Ashton setelah Amerika Serikat mengecam Rusia dan China karena menilai dua negara itu menghalangi upaya diplomatik kawasan dan Barat untuk menghentikan konflik yang telah berlangsung selama 17 bulan itu.

Annan telah "menginvestasikan waktu yang cukup banyak dan mengabdikan diri dalam penugasan sulit dan berbahaya ini," kata Ashton. Ia berkomitmen bahwa Eropa akan mempertahankan dukungannya di bawah juru runding PBB-Liga Arab yang baru.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement