REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pendonor darah di Kota Bandung turun drastis selama Ramadan tahun ini. Sehingga, stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung menipis, bahkan kantung golongan darah A kosong.
Menurut Kepala Unit Pengelola Darah PMI Kota Bandung, Uke Muktimanah, stok menipis sejak awal bulan puasa. "Bahkan, sudah masuk pertengahan Ramadan, persediaan darah dapat dikatakan kritis," jelasnya, Senin (6/8). Hingga saat ini, jelas Uke, stok darah yang kritis yakni kantung-kantung darah golongan A dan AB.
Sementara golongan O dan B dapat dibilang aman. Kini, stok darah golongan B tersedia 370 kantung, gologan O sebanyak 698 dan golongan AB sebanyak 60 labu. Sementara kebutuhan setiap harinya masing-masing golongan darah yakni 120 labu.
Menurut Kepala Seksi Pengambilan Darah PMI Kota Bandung, Yetty Mulyatie, penurunan stok ini sudah biasa terjadi saat bulan Ramadan. "Biasanya bulan puasa jumlah pendonor menurun mencapai lebih dari 50 persen, karena itu sejak Juni sudah mulai melakukan penjaringan ke kelompok pendonor efektif dan kerja sama dengan instansi lain," tandas Yetty.
Maka, jumlah pendonor harus diantisipasi agar tetap stabil bahkan meningkat. Kelompok pendonor aktif tambahan yang kini mulai dihimpun sebagai pendonor? akan dihimpun dari kelompok kelompok massa. Antara lain instansi pemerintahan, kecamatan, kelurahan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), perguruan tinggi dan kelompok masyarakat lainnya.
Yetty mengatakan, telah mengefektifkan mobil unit donor keliling dan menggalakkan kerja sama dengan berbagai instansi. Bahkan sampai ke masjid-masjid di Kota Bandung. Untuk PMI Kota Bandung sendiri, hingga saat ini telah memiliki lima unit mobil untuk menjaring para pendonor dan sembilan dokter siap mencari serta melayani pedonor darah sepanjang Ramadhan.
Sementara menurut Uke, mengatakan, upaya lainnya agar persediaan darah tetap ada, setiap orang yang butuh darah wajib bagi keluarga untuk donor walau dengan golongan berbeda."Misalnya butuh darah O tapi keluarga tidak memiliki darah O bisa disediakan PMI tapi keluarga harus donor dengan golongan apapun, tidak harus O," jelasnya Uke.
Sementara itu, PMI Kota Bandung juga menyiapkan sekitar 600 relawan untuk membantu masyarakat dan pemudik yang kesulitan. Ketua PMI Kota Bandung Ade Koesjanto mengatakan, para relawan akan siap siaga sejak H-7 hingga H+3 lebaran.
Sukarelawan ini, disiagakan dan disebar di sejumlah titik rawan kecelakaan serta lokasi-lokasi objek wisata di Bandung. Selain di titik rawan, para sukarelawan diperbantukan di luar jalur-jalue mudik Kota Bandung. Para relawan ini, sudah dibekali P3K dan pertolongan segera lainnya.