Jumat 10 Aug 2012 15:16 WIB

Muslim Afsel Jadi Korban Kekerasan Pelaku Rasisme

Rep: Agung Sasongko/ Red: Djibril Muhammad
Muslim Afsel
Muslim Afsel

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG - Tindak kekerasan terhadap Muslim kembali terjadi di Afrika Selatan. Seorang Muslim dipukuli hingga tewas. "Ada dua orang kulit putih memperolok Kazi dengan menyebutnya Osama bin Laden dalam bahasa Afrika," tutur anser Mahmood, dalam keterangannya kepada polisi.

Ansar mengatakan dua orang kulit putih itu selanjutnya memanggil Kazi dan dirinya kafir. Mahmood dan temannya, Muhammad Fayaaz Kazi, 27, diserang oleh dua orang kulit putih di sebuah restoran di Magaliesburg, kota kecil di provinsi Gauteng, yang terkenal rasis. "Saya bertanya kepada keduanya, mengapa kalian mengganggu dia," kata Ansar.

Tak berselang lama, Kazi mendapat pukulan sangat keras di bagian belakang kepala. Sesampainya di rumah sakit, nyawa Kazi tidak tertolong. "Saya tidak tahu, dengan apa mereka memukul Kazi. Saya keburu tak sadarkan diri," ungkap Ansar.

Aparat kepolisian telah menyelidiki kasus itu. juru bicara polisi Brigadir Thulani Ngubane mengatakan pembunuhan itu berawal dari ejekan. "Setelah membeli makanan, adu argumen terjadi setelah dua orang kulit putih mengejek janggut Kazi," kata dia. Saat ini, dua orang tersangka itu sudah diamankan, dan tengah menjalani proses pemeriksaan.

Pembunuhan itu telah memicu kecaman luas masyarakat Afrika Selatan. Namun, para pemimpin komunitas Muslim mengharapkan umat Islam agar tidak terpancing dengan kasus pembunuhan itu. "Saya berharap umat Islam menahan diri dan menyerahkan kasus itu sepenuhnya kepada aparat hukum," ungkap Peneliti Ibrahum Vawda.

Kasrils, anggota Yahudi terkemuka Afrika Selatan dari partai berkuasa Kongres Nasional Afrika (ANC), juga mengecam pembunuhan itu. "Saya belasungkawa atas pembunuhan itu. Pelaku pembunuhan harus diadili," katanya.

sumber : onislam.net
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement