Jumat 10 Aug 2012 18:31 WIB

Kredit Macet KUR Rendah, SBY Sumringah

Rep: Esthi Maharani/ Red: Hafidz Muftisany
  Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Haji Abror Rizki/Rumgapres
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi kredit macet Kredit Usaha Rakyat (KUR) rendah. Ia mengatakan program KUR yang dimulai 2007 sampai hari ini memiliki kemajuan dan progress yang nyata.

“Satu yang menggembirakan non-performing loan (NPL) kecil dari kurang 4 persen,” katanya saat memberikan keterangan pers usai rakor tentang KUR dan Perbankan di kantor BRI pusat, Jumat (10/8).

Ia mengatakan sejak 2007 sudah Rp 82 triliun KUR yang disalurkan. Sedangkan debitur yang dialiri KUR atau nasabah mikro kecil sudah mencapai 6,8 juta orang. Ia mengharapkan dalam dua tahun mendatang KUR tersebut bisa menyentuh 10 juta orang. “Kalau perlu jemput bola. Lakukan iklan tidak hanya iklan politik saja,” katanya.

Bunga untuk KUR sendiri, lanjutnya, sudah diturunkan sebanyak dua kali. Misalnya KUR mikro dari 24 persen menjadi 23 persen dan terakhir menjadi 22 persen. KUR ritel pun sudah berada diangka 13 persen. Presiden SBY pun meminta agar tetap menjaga keamanan jangan sampai NPL membengkak terlalu tajam.

 

Ia meminta agar Bank Indonesia dan pemerintah memikirkan aturan khusus sehingga KUR tetap jalan dan resiko terukur. Dengan NPL di bawah 4 persen, Presdien SBY berterima kasih karena kredit macetnya kecil. Dengan kondisi seperti itu, ia menilai masih ada peluang untuk  sasaran lain yang belum terjangkau seperti petani dan nelayan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement