REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Polda Jambi menyesalkan pihak Bank BRI tidak meminta pengawalan polisi hingga terjadi perampokan uang Rp2 miliar di BRI Cabang Muarabulian, Kabupaten Batanghari, pada Rabu (15/6).
"Aksi perampokan dengan menggunakan senjata api di Kecamatan Bajubang terjadi tanpa ada pengawalan dari anggota kepolisian padahal Polres setempat telah menempatkan tujuh personelnya bertugas di bank tersebut, " kata Kabid Humas Polda Jambi AKBP Almansyah di Jambi, Kamis (16/8).
Laporan dari Polres Batanghari menyatakan pihak bank tidak mau memakai petugas kepolisian dalam \ pengawalan untuk mengantar uang senilai Rp6,7 miliar ke beberapa BRI unit yang ada di Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari.
Pihak Polres setempat telah menempatkan atau menugaskan tujuh personel kepolisian yang berjaga di BRI Cabang Muarabulian, Kabupaten Batanghari. Salah satu tujuan yaknipengawalan pengambilan atau mengantar uang dalam jumlah besar.
Dalam kasus ini pihak bank tidak mengajak polisi yang bertugas saat itu namun hanya memerintahkan satpam dan seorang karyawan untuk mengantarkan uang senilai Rp6,7 miliar ke beberapa kantor unit di Kecamatan Bajubang.
Sebelumya pihak Polda Jambi telah menghimbau kepada seluruh masyarakat maupun perbankan untuk menggunakan tenaga pengawalan dari kepolisian bila mengambil atau membawa uang dalam jumlah banyak.
Kasus perampokan dengan menggunakan senjata api itu terjadi Rabu (15/4) sekitar pukul 11.00 WIB di daerah Panerokan Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari. Dalam aksi perampokan tersebut, uang tunai sebesar Rp2 miliar milik Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Muarabulian, raib dibawa kabur kawanan rampok yang bersenjata api.
Aksi perampokan ini bermula saat lima orang yang terdiri dari dua orang petugas BRI, dua orang petugas keamanan dan satu orang sopir, bertolak dari BRI Muarabulian membawa uang tunai sebesar Rp6,7 miliar, untuk diantar ke BRI unit 1, 2 dan 3 di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi.
Sesampainya di daerah Penerokan, mobil yang dikendarai oleh lima orang tersebut dihentikan oleh empat orang pelaku yang bersepeda motor dengan membawa senjata api. Setelah sopir menghentikan mobil, salah seorang pelaku kemudian membuka pintu mobil, dan sempat menembak dua orang korban yang mengalami luka tembak bernama Cecep Komadi (36) dan M Kurniawan (25).
Dalam aksi itu korban hanya mengalami luka tembak di bagian perut dan lengan bagian kanan dan saat ini keduanya sedang dirawat di rumah sakit DKT Bratana Jambi. Para pelaku yang berjumlah empat orang menggunakan sepeda motor itu hanya berhasil membawa kabur uang senilai Rp2 miliar.