REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar lima atau tujuh pesawat tempur abu-abu menghiasi luasnya langit, tepat di atas Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta Pusat. Anak-anak yang berada di dekat-dekat tenda pengungsian, terpana dan berteriak kegirangan. Namun, sayangnya pemandangan hebat itu hanya sekejap saat peringatan Kemerdekaan RI, 17 Agustus.
Anak-anak korban kebakaran di Kelurahan Karet Tengsin pada 6 Agustus 2012 merindukan permainan saat HUT RI. Riyanti, bocah yang 20 Agustus besok merayakan ulang tahunnya yang ke-11 ini, menyatakan ingin sekali mengikuti lomba 17 Agustusan.
''Biasanya lomba balap gundu, ambil koin, masukin belut ke dalam botol, gitu-gitu,'' tutur Riyanti, Jumat (17/8), tidak jauh dari tenda pengungsiannya, di TPU Karet Bivak, Jakarta. Namun, bertepatan pula dengan hari kemerdekaan yang bersamaan dengan Ramadhan, sejak tahun lalu, membuat anak-anak Karet Tengsin RT I sampai IV, tidak memeriahkannya.
''Biasanya pasang. Sekarang kita mau pasang bendera di mana aja enggak tahu,'' tutur Kurnia, warga RT 1, RW 7, yang biasa memasang bendera merah putih di rumahnya itu. Bahkan celana pendek yang menempel, belum ia tukar hingga saat ini. Kaus putih yang ia kenakan saja merupakan pemberian orang sehari yang lalu.