REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Peristiwa pelemparan granat terhadap Pos Pengamanan Lebaran di Perempatan Gladag, Solo, Sabtu (18/8), menimbulkan keprihatinan mendalam dari berbagai pihak. Salah satunya dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Din menyebut, tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan. "Berbagai bentuk kekerasan harus kita tolak," kata Din kepada wartawan seusai menjadi khotib dalam Shalat Idul Fitri 1433 H di Lapangan Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta, Ahad (19/8).
Din menambahkan, kepolisian setempat harus segera menemukan pelaku dan aktor intelektual di balik peristiwa tersebut. Umat Islam, ujar Din, harus menjadikan peristiwa ini sebagai momentum penolakan terhadap sikap ekstrim dalam bentuk apapun.
Sebelumnya, ledakan keras terjadi di Pos Pengamanan Lebaran di Perempatan Gladag, Solo, Sabtu (18/8). Sumber ledakan diduga berasal granat berdaya ledak rendah. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini.