REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Suriah merencanakan dialog politik dalam waktu dekat dengan oposisi, kata Kementerian Luar Negeri Rusia, Selasa (21/8), seperti dilansir Xinhua. Selama pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Moskow, Wakil Perdana Menteri Suriah Qadri Jamil menekankan kesiapan Damaskus dalam hal ini.
"(Kesiapan itu bagi) keterlibatan segera dalam kegiatan bersama yang ditujukan kepada semua orang Suriah yang berkepentingan," kata kementerian tersebut dalam satu pernyataan.
"Jamil menyatakan Suriah telah menunjuk Menteri Perujukan Nasional Ali Haidar sebagai wakil untuk berunding dengan oposisi," kata kementerian itu.
Kedua pihak juga bertukar pendapat secara terperinci mengenai penyelesaian krisis selama 18 bulan di Suriah, dan kedua pihak menyampaikan keinginan bagi diakhirinya secepatnya kerusuhan di negeri tersebut. "Mereka menekankan tak ada pilihan bagi penyelesaian yang dilandasi atas resolusi Dewan Keamanan PBB, rencana Kofi Annan dan kesepakatan Jenewa," kata kementerian itu.
Kedua negara juga menyampaikan harapan bahwa utusan khusus PBB-Liga Arab yang baru diangkat untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, akan bisa mengemban misinya dengan dasar peta jalan yang terkoordinasi bagi penyelesaian krisis Suriah, kata kementerian tersebut.
Selama pertemuan itu, Lavrov dan Jamil juga membahas perkembangan lebih lanjut hubungan Rusia-Suriah. Itu adalah kunjungan kedua oleh delegasi pemerintah Suriah ke Moskow pada Agustus. Selama kunjungan pertama, delegasi Suriah mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin usaha dan pejabat Rusia mengenai cara meringankan konsekuensi dari sanksi Barat terhadap Suriah.