Sabtu 25 Aug 2012 16:41 WIB

1 September KRL Kembali Berhenti di Gambir

KRL ekonomi
KRL ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Kepala Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Rahmat, mengatakan bahwa rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek sudah bisa berhenti di stasiun Gambir mulai 1 September.

"Seharusnya memang sudah berhenti mulai kemarin. Namun karena arus balik dari Jawa masih ramai diperpanjang hingga 31 Agustus," ujar Rahmat di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan volume penumpang yang tiba di stasiun Gambir semakin bertambah dari ke hari.

Jumlah penumpang arus balik yang tiba di stasiun Gambir pada Kamis sebanyak 10.797 orang. Jumlah itu meningkat menjadi 11.191 orang pada Jumat.

"Biasanya memang KRL berhenti di Gambir."

Rahmat mengatakan penumpang KRL yang ingin berhenti di Gambir harus berhenti di stasiun terdekat yakni Gondangdia atau Juanda.

Salah seorang penumpang KRL, Fadli, mengeluhkan tidak berhentinya KRL di Gambir.

"Biasanya kalau ngajak keluarga ke Monas turun di Gambir. Kalau sekarang harus berhenti di Juanda, dan berjalan kaki ke Monas," jelas Fadli.

Selain itu pada masa Lebaran ini masih diwarnai dengan padatnya penumpang lintas Bogor-Sukabumi dan Tanah Abang-Rangkas Bitung. Oleh karena itu PT Kereta Api melakukan penambahan perjalanan Bumi Geulis lintas

Bogor-Sukabumi dan penambahan perjalanan Rangkasjaya diperpanjang hingga 31 Agustus 2012.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement