REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG - Pemkab Sampang, Madura, akan menanggung semua biaya hidup para pengungsi dari kelompok Islam Syiah, selama mereka berada di pengungsian.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Sampang Malik Amrullah, Ahad (27/8) malam, mengatakan, pihaknya tidak hanya akan menanggung biaya hidup, akan tetapi juga semua fasilitas yang dibutuhkan korban penyerangan itu selama berada di pengungsian.
"Yang jelas mereka akan kami tanggung semuanya hingga kondisi keamanan di Omben pulih," kata Malik Amrullah.
Malik menjelaskan, Pemkab Sampang saat ini sedang berkoordiansi dengan Pemprov Jatim dan petugas kepolisian dari Polres Sampang dan Polda Jatim terkait penanganan kasus tersebut.
Kasus penyerangan terhadap kelompok Islam Syiah bukan yang pertama kali, akan tetapi sudah berulang kali sejak beberapa tahun lalu.
"Kalau dari sisi pemkab, yang disediakan pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari, termasuk fasilitas umum seperti MCK dan tempat ibadah di GOR nantinya," katanya menjelaskan.
Sementara, sambung dia, kalau dari sisi keamanan, sudah ada petugas khusus yang menangani, yakni Polres Sampang dibantu pasukan Brimob dan TNI dari Kodim 0828 Sampang.
Malik menjelaskan, jumlah korban penyerangan dari kelompok Islam Syiah yang kini tiba di lokasi pengungsian di GOR Wijaya Kusuma Sampang sekitar 50 orang. Mereka itu semuanya kaum perempuan dan anak-anak.