Rabu 29 Aug 2012 11:27 WIB

Indonesia Diharapkan Jadi Area Ramah Anak

Rep: Indah Wulandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Menag Suryadharma Ali memberikan bingkisan kepada anak anak yatim piatu dan anak berkebutuhan khusus dalam Tasyakuran HAN (23/8/2012) di Kantor Kemenag.
Foto: dok-Kemenang
Menag Suryadharma Ali memberikan bingkisan kepada anak anak yatim piatu dan anak berkebutuhan khusus dalam Tasyakuran HAN (23/8/2012) di Kantor Kemenag.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puncak Hari Anak Nasional (HAN) 2012 yang digelar hari ini, Rabu (29/8) diadakan demi mewujudkan Indonesia menjadi area yang ramah anak bisa tercapai. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono terlihat hadir dalam acara yang digelar di Theater Imax Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta itu.

Selain Presiden RI, acara yang dikomandani Kementerian Agama ini mengundang para pejabat. Mulai dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalias Sari Gumelar beserta suaminya Agum Gumelar, Ketua MPR RI Taufiq Kiemas, Ketua DPR RI Marzuki Alie, dan pejabat lainnya.

Sekitar 700 anak dari madrasah, pesantren serta sekolah di Jabodetabek ikut menghibur dengan beragam tarian. "SBY siapa yang punya, Ibu Ani siapa yang punya, yang punya anak Indonesia..," ujar pemerhati anak Kak Seto memimpin ratusan anak menyambut kedatangan Presiden SBY, Rabu (29/8).

Gelaran yang bertemakan 'Bersatu Mewujudkan Indonesia Ramah Anak' ini penuh dekorasi warna-warni taman. Bahkan undangan anak-anak diberi payung, rumbai-rumbai serta kincir kertas untuk menyambut orang nomor satu di Indonesia itu.

Sebelum acara dimulai, Ketua Panitia yang juga Menteri Agama Suryadharma Ali menjelaskan acara puncak ini mewakili peringatan HAN yang sejatinya diperingati setiap 23 Juli. Tema mewujudkan negara yang ramah pada anak dirasanya tepat.

SDA menyebut, tema itu dipilih lantaran anak-anak di masa perkembangannya membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk tumbuh. "Anak-anak harus tumbuh dalam kejujuran dan menunjukkan prestasi yang bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya Menag.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement