REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua PSSI versi KLB (Kongres Luar Biasa), La Nyalla Mahmud Mattalitti telah melayangkan surat balasan kepada AFC terkait teguran atas pelarangan pemain klub Indonesian Super League (ISL) bergabung ke timnas. Melalui surat itu, La Nyalla menyatakan pembelaan sekaligus menyerang PSSI atas permasalahan itu.
Melalui surat yang ditujukan kepada Sekjen AFC, Dato Alex Soosay, La Nyalla menjelaskan pelarangan pemain tersebut berdasarkan peraturan FIFA terutama 'Status and Transfer of Players' yang melarang perjanjian antara klub dengan pemainnya untuk dapat memperkuat timnas.
La Nyalla juga berdalih, sesuai aturan FIFA, pemain dianjurkan membela timnas andaikan jadwal pertandingan yang dijalani masuk dalam kalender yang dikeluarkan FIFA. Sedangkan laga uji coba timnas Indonesia selama ini, tidak masuk dalam kalender pertandingan Internasional yang dikenal dengan istilah International "A" Matches.
PSSI pun pernah melakukan hal serupa saat LSI masih berstatus kompetisi resmi. Pernyataan La Nyalla itu merujuk pada laga uji coba timnas melawan klub Spanyol, Valencia, pada 4 Agustus 2012.
"Tanggal tersebut tidak termasuk ke dalam kalender pertandingan internasional FIFA dan oleh sebab itu klub tidak memiliki kewajiban untuk melepas pemainnya," tulis La Nyalla dalam surat tersebut yang juga dikirim kepada media, Selasa (28/8) malam.
La Nyalla pun secara khusus menyerang PSSI melalui surat balasan tersebut. Diceritakan La Nyalla, PSSI dinilai tidak memahami peraturan dan petunjuk FIFA atas permasalahan ini. Apalagi, PSSI juga meminta pemain ISL untuk bergabung bersama timnas lima hari sebelum pertandingan.
Selain itu, kepemimpinan Djohar Arifin juga dikritisi dalam surat tersebut. La Nyalla menganggap kemerosotan timnas Indonesia saat ini merupakan bukti kegagalan PSSI mengatur timnas. "Tidak adanya rencana jangka panjang dan dukungan tekhnis, membuat timnas Indonesia berada di level yang sangat rendah," demikian isi lanjutan surat tersebut.
Karena itu, lanjut La Nyalla, pihaknya telah mempersiapkan timnas bentukan sendiri untuk mendongkrak prestasi Indonesia. Sebab, timnas bentukan PSSI saat ini dinilai tidak mewakili pemain terbaik yang ada di tanah air.