REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Kapolri, Jenderal Timur Pradopo untuk datang langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) di Solo, Jawa Tengah. Hal ini menyusul telah ditangkapnya teroris yaang diduga kuat terkait dengan aksi penembakan di Solo belum lama ini.
"Presiden perintahkan Kapolri besok pagi-pagi sekali ke TKP dan melaporkan hasilnya langsung," kata juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha pada Jumat malam (31/8).
Presiden SBY pun telah mendapatkan laporan langsung penangkapan yang disertai baku tembak antara aparat Densus 88 dengan para teroris. Julian menjabarkan, Jumat malam Presiden SBY mendapatkan informasi dari Kapolri telah terjadi penyergapan terhadap sekelompok teroris.
"TKP di dekat sebuah mini market di Ngruki. mereka adalah pelaku teror penembakan di solo pada tanggal 17, 18 dan yang kemarin itu," katanya.
Mereka, lanjut Julian berhasil diidentifikasi dan dikejar habis-habisan oleh Polri. Penyergapan dipimpin oleh Densus 88 dan terjadi tembak menembak sebab kelompok teroris ini melakukan pelawanan bersenjata. Aksi itu menyebabkan ada dua anggota teroris tewas dan satu orang berhasil diamankan. Sedangkan dari Densus 88, tewas satu orang anggotanya atas nama Bripda Suherman.