REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI - Seorang perwira intelijen Libya tewas dan seorang lain cedera Ahad (2/9) ketika mobil mereka meledak di Benghazi, kota terbesar kedua di Libya, kata seorang pejabat keamanan.
Juru bicara Komite Keamanan Tertinggi Libya Abdel Moneim al-Hurr kepada Reuters mengatakan sebuah bom yang dipasang di dalam mobil tersebut diledakkan dari jarak jauh ketika mereka memasuki kendaran tersebut di sebuah daerah perbelanjaan yang ramai di Benghazi.
Mobil tersebut merupakan milik dari salah seorang korban.
Hurr sebelumnya mengatakan, sebuah bom meledak, menewaskan supir mobil yang membawa bom itu dan seorang penumpang cedera dan dibawa ke rumah sakit. Namun, ia kemudian mengatakan, dua orang di dalam mobil itu adalah sasaran ledakan tersebut dan mereka berdua perwira intelijen.
Akibat insiden tersebut jalan tempat lokasi kejadian ditutup oleh puluhan aparat kepolisian dan militer.
Pemerintah Libya berusaha mengatasi banyaknya individu bersenjata dan milisi yang memperoleh kekuatan selama konflik bersenjata yang menggulingkan Muammar Gaddafi tahun lalu. Benghazi dilanda pemboman dan serangan-serangan terhadap konvoi dan organisasi internasional serta beberapa pelaku misi Barat.
Kota di Libya timur itu adalah tempat lahirnya oposisi anti-pemerintah dan menjadi markas Dewan Transisi Nasional (NTC).