REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN—Senjata api (senpi) yang digunakan untuk menembak Teguh Ari Winarto (37), warga Dayakan, RT 03 RW V, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga. Rabu (29/8) lalu merupakan senpi rakitan. Kepada polisi tersangka mengaku, senpi rakitan jenis pistol ini berasal dari Nangroe Aceh Darussalam (NAD).
Kapolres Semarang, AKBP IB Putra Narendra mengatakan, hasil pemeriksaan sementara eksekutor dalam penembakan tersebut diduga kuat adalah Sriyatun (28). Sementara suaminya Sutarman (29) saat kejadian mengendarai sepeda motor.
Usai menembak, pasangan suami isteri (pasutri) ini meninggalkan korban yang terluka. Kedua pelaku sempat mencoba menghilangkan petunjuk dengan membuang senpi rakitan ini di sebuah sumur di kawasan Pabelan.
“Dalam upaya pencarian polisi baru laras dan gagangnya saja. Sementara magasin senpi rakitan sejenis revoler tersebut hingga saat ini belum ditemukan,” ungkapnya kepada wartawan, Akhir pekan kemarin.
Polisi juga masih mendalami motif di balik aksi penembakan ini. Hingga saat ini baik Suparman maupun Sriyatun masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Semarang.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi penembakan terhadap Teguh Ari Winarto ini terjadi Rabu (29/8) pukul 20.30 di Jalan Dusun Duren Desa Barukan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Tepatnya di dekat SD 01 Barukan.
Korban yang mengalami luka tembak di punggung kanan hingga tembus dada menjalani perawatan di RS Moewardi Solo. Belakangan polisi mengungkap pelaku penembakan ini adalah pasutri Suparman dan Sriyatun.