REPUBLIKA.CO.ID, DIYARBAKIR -- Angkatan Udara Turki menurunkan pesawat tempur dan helikopter yang menargetkan gerilyawan Kurdi di dekat perbatasan tenggara dengan Suriah dan Irak, Rabu malam, dalam operasi udara dan darat besar-besaran.
"Sekitar 2.000 tentara terlibat dalam operasi itu. Helikopter-helikopter Cobra ... mengebom sasaran-sasaran di gunung Kato," kata seorang sumber keamanan.
Sekitar 10 pesawat tempur F-16 telah dikirim untuk mendukung operasi itu, kata sumber tersebut.
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah para pejuang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) terlarang menewaskan 10 anggota petugas keamanan dalam serangan serentak di empat negara bagian dan instalasi-instalasi keamanan di provinsi tersebut.
Lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam konflik antara PKK dan pasukan Turki sejak para pejuang melancarkan pemberontakan mereka 28 tahun yang lalu dengan tujuan membentuk satu negara terpisah terutama di Kurdi tenggara.
Pertempuran antara tentara dan PKK juga kian gencar dalam beberapa bulan terakhir, suatu perkembangan yang beberapa pejabat Turki dan analis katakan telah terkait dengan kekacauan di negara tetangga Suriah.
PKK terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Beberapa pejabat Turki mengatakan kelompok tersebut mendapatkan dukungan langsung dari Presiden Suriah Bashar al-Assad dan kelompok Kurdi di Suriah.