Jumat 07 Sep 2012 15:04 WIB

Kajian Sufisme: Teori-Teori Sufisme (4)

Ilustrasi
Foto: trekearth.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Nicholson mengatakan, sebagian sarjana Eropa telah mengidentifikasi hal itu dengan Sophos dalam pengertian penganut teosofia.

Tetapi Noldeke berujar, “Secara konklusif menunjukkan bahwa nama tersebut diambil dari shuf (wool) dan awalnya digunakan oleh orang-orang Muslim zuhud (asketis) yang, dalam meniru para pendeta Kristen, mengenakan jubah wool kasar sebagai tanda penyesalan dan penolakan terhadap nafsu duniawi.”

Opini karakteristik ini, jika tidak berisiko, telah dipublikasikan pada tahun 1914. Empat tahun sebelumnya, Nicholson sendiri telah menawarkan terjemahannya, Revelation, abad kesebelas, laporan orang-orang Persia paling awal yang tersedia mengenai Sufisme, dan salah satu di antara naskah-naskah Sufi paling otoritatif.

Pada halaman-halaman tersebut, penulis, Hujwiri yang agung, secara spesifik menyebutkan—dan ini diterjemahkan dengan jelas tetapi diabaikan Nicholson—bahwa Sufi tidak memiliki etimologi.

Nicholson menunjukkan tidak ada yang aneh mengenai klaim tersebut, tetapi pemikiran tentang hal tersebut dapat menuntunnya pada suatu gagasan penting dalam Sufisme. Baginya, sangat jelas, sebuah kata harus memiliki etimologi. Tanpa disadari mengasumsikan bahwa 'tanpa etimologi' pastilah absurd, ia tidak melihat lebih jauh pada arah tersebut, tetapi tanpa ragu-ragu, terus mencari suatu derivasi etimologis.

Seperti Noldeke dan banyak lainnya, suatu pemikiran serupa akan lebih menyukai kata wool pada paradoks yang tidak asli (palsu) 'tidak memiliki etimologi'.

Inilah alasan yang pasti, mengapa dalam buku terbarunya tentang Sufisme, Pastur Cyprian Rice (pengagum dan murid Nicholson) berkata, setengah abad setelah publikasi naskah Hujwiri dalam bahasa Inggris (versi yang ia puji), “Dari kebiasaan mereka mengenakan busana wool (shuf) kasar, (mereka) dikenal sebagai kaum Sufi.”

sumber : Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat oleh Idries Shah/Media Isnet
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement