REPUBLIKA.CO.ID, Perkembangan ilmu pengetahuan dalam Islam tak hanya mencakup pada sains, tetapi kemajuan itu juga meliputi ilmu sejarah.
Salah satu cabang ilmu yang oleh sebagian kalangan dikategorikan sebagai sub ilmu sejarah ialah pencatatan riwayat atau perjalanan hidup seorang tokoh.
Menurut John L Esposito, biografi keagamaan sangat penting dalam peradaban Islam sejak awal, yakni ketika karya-karya dalam berbagai genre (ragam sastra) menceritakan kebajikan para sahabat Nabi SAW dengan semangat untuk menyatukan komunitas Muslim serta merunut silsilah dan afiliasi suku. Hal paling utama ialah hubungan antara biografi awal dan kumpulan hadis.
Ada banyak genre penulisan biografi. Informasi tersebut tersebar luas dalam tulisan-tulisan Islam. Pola dan konsep perumusannya sering berbentuk salah satu genre, yaitu sirah.
Jenis ini kerap digunakan untuk riwayat hidup Nabi Muhammad. Penggunaannya pun diperluas meliputi para wali. Kategori berikutnya, yaitu genre thabaqat. Pola ini sering diistilahkan dengan sebutan kamus biografis.
Ini merujuk pada sistem penyusunan entri-entri biografis dalam karya-karya yang biasanya berjilid-jilid. Karya yang memenuhi kriteria ini, salah satunya ialah “Thabaqat Al-Kubra” karya Ibnu Sa’ad (845 M).
Kitab tersebut memuat tak kurang dari 4.250 entri biografi laki-laki dan perempuan generasi Islam pertama. Penyusunan entri genre ini bisa beragam, misalnya, ada yang fokus pada fikih, sastra, Alquran, hadis, atau tokoh-tokoh sufi.