Selasa 11 Sep 2012 10:50 WIB

Lapan: Kemarau 2012 Berjenis Kering

Petani menunjukkan kondisi tanah sawah padi berusia 30 hari yang mengalami gagal tanam akibat musim kemarau.
Foto: Antara/Feri Purnama
Petani menunjukkan kondisi tanah sawah padi berusia 30 hari yang mengalami gagal tanam akibat musim kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kemarau 2012 adalah kemarau yang kering, berbeda dengan kemarau 2011 dan 2010 yang merupakan kemarau basah, kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Dr Thomas Djamaluddin.

"Sebab utama kemarau kering adalah berkurangnya curah hujan dan minimnya massa uap air akibat mendinginnya laut di sebagian besar wilayah Indonesia," kata pakar atmosfer ini di Jakarta, Selasa (11/9).

Thomas Djamaluddin mengatakan, data satelit menunjukkan pada akhir Agustus 2012, suhu permukaan laut di sekitar Indonesia lebih dingin dari rata-rata, sehingga pembangkitan uap air di wilayah Selatan Indonesia menjadi sangat minim, di bawah rata-rata sehingga mengakibatkan kemarau 2012 menjadi kemarau yang kering.

Djamal juga membantah banyaknya pemberitaan bahwa kemarau kali ini merupakan kemarau berkepanjangan, karena menurut dia saat ini normalnya memang masih musim kemarau.

Data curah hujan dari satelit TRMM menunjukkan di sebagian wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi selama Agustus sampai awal September curah hujan memang di bawah rata-rata.

"Musim kemarau di Indonesia adalah kondisi periodik tahunan yang terjadi ketika matahari berada di belahan utara, yang normalnya terjadi antara Juni-Agustus," ujarnya.

"Kapan akan berakhir musim kemarau? September-November adalah masa peralihan ketika matahari mulai bergerak ke Selatan. Itulah musim pancaroba, peralihan dari musim kemarau ke musim hujan," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement