REPUBLIKA.CO.ID, Umat Islam meyakini bahwa Nabi Isa AS tidak wafat dan telah diangkat ke haribaan Allah serta dia akan kembali lagi ke bumi. Hal itu telah diterangkan secara gamblang dan jelas dalam ayat-ayat Alqu'an.
''Setelah semua yang telah disebutkan ini, pertanyaan selanjutnya yang akan muncul di dalam benak kita adalah, 'bagaimana kita akan mengenali Nabi Isa ketika dia kembali lagi ke bumi dan sifat-sifat apa yang dimilikinya sehingga dia dapat dikenali?','' ungkap Cendekiawan Muslim, Harun Yahya.
Menurut dia, pada tahap ini, sumber khusus yang dapat menjadi rujukan adalah Alquran dan Sunnah Rasulullah. Harun Yahya menuturkan, Alquran, baik dalam ayat-ayat maupun dalam kisah-kisah tertentu, memberikan beragam keterangan kepada kita yang berhubungan dengan nabi-nabi terdahulu.
Banyak sifat umum yang dimiliki oleh para nabi dan para pengikut kaum mukminin sejati yang disebutkan dalam Alquran. Selain itu, kata diam adalah mungkin untuk menemukan semua sifat para kaum mukminin yang ada dalam ayat-ayat Alquran.
Dalam konteks ini, sifat-sifat mulia Nabi Isa yang berhubungan dengan masalah keimanan juga digambarkan dalam Alquran. ''Demikian juga, merujuk kepada Alquran, umat beriman yang tulus dapat memiliki sifat-sifat yang mulia ini yang dapat diamati pada diri Nabi Isa dan berdasarkan hal tersebut mereka dapat mengenalinya.''
Harun Yahya mengungkapkan, bahwa mengenali Nabi Isa bukan tidak mungkin dapat dilakukan oleh setiap orang. Ulama terkemuka asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi pernah berkata, '' Ketika Nabi Isa datang, adalah tidak penting bahwa setiap orang harus mengenalinya sebagai Nabi Isa yang asli. Orang-orang pilihannya dan mereka yang dekat dengannya akan mengenalinya melalui cahaya keimanan. Hal tersebut tidak akan menjadi bukti dalam dirinya sendiri sehingga setiap orang akan mengenalinya.''
Menurut Said Nursi, selama tahun-tahun awal kedatangannya yang kedua, manusia yang mengetahui Nabi Isa akan terbatas pada kelompok kecil yang dekat dengannya. Selain itu, ini hanya akan mungkin dengan "cahaya keimanan".
Allah SWT berfirman, ''Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahan dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Surat al-Anfaal: 29).
Harun Yahya menuturkan, mereka yang akan mengenali Nabi Isa selama kedatangannya yang kedua dan mengikutinya, pasti adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Alquran serta berfikir secara mendalam tentang segala sesuatu.
Badiuzzaman Said Nursi menambahkan, '' Sesungguhnya, walaupun Isa (as) datang, maka dia sendirilah yang akan mengetahui bahwa dirinya adalah Isa (as), bukan orang lain.''
Lalu, Sifat-sifat apa yang dimilikinya sehingga Nabi Isa bisa dikenali?
''Merujuk kepada Alquran dalam mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini, yang seharusnya pertama-tama kita lakukan adalah mencari sifat-sifat umum yang dimiliki oleh para nabi dan rasul yang diterangkan dalam Alquran,'' papar
Karenanya, cara untuk mengenali Nabi Isa adalah dengan menguji sifat-sifat dari para nabi dan rasul. Tentu, ada beratus-ratus jumlahnya, namun dalam bab ini kita akan menekankan pada sifat-sifat yang paling banyak muncul yang dengan segera menjadi jelas. Berikut 7 cara mengenali sosok Nabi Isa di Akhir Zaman.
1. Dia berbeda dari manusia kebanyakan karena nilai-nilai moralnya yang luar biasa
Menurut Harun Yahya, seperti halnya semua nabi yang dipilih oleh Allah untuk menyampaikan ajaran-ajaran-Nya kepada umat manusia, Nabi Isa dikenal karena nilai-nilai moralnya yang istimewa. Sifat yang paling membedakannya adalah keteladanannya, yang dengan segera akan tampak dalam masyarakat di mana ia tinggal.
''Tentu, dia mempunyai suatu karakter keteladanan yang belum pernah terjadi sebelumnya di alam ini dan mempengaruhi siapa saja pada pandangan pertama,'' ujarnya.
Ia adalah seorang yang sangat komitmen, pemberani dan kuat, manifestasi dari kebenaran dia sandarkan kepada Allah, dan kemurnian keimanannya kepada-Nya. Dengan karakter yang demikian, dia mempunyai pegaruh yang disukai oleh setiap orang.
Kemuliaannya ini, yang juga dimiliki oleh semua nabi, diterangkan dalam ayat:
''Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya, Tuhanmu Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui. Dan Kami telah menganugrahkan Ishaq dan Ya'qqub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu juga telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebagian keturunannya (Nuh), yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Demikianlah Kami beri balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, dan Zakariya, Yahya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh, dan Ismail, Ilyasa', Yunus, dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (pada masanya), dan Kami lebihkan (pula) derajat sebagian dari bapak-bapak mereka, keturunan mereka, dan saudara-saudara mereka. Dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus." (Surat al-An'aam: 83-87 )
Sifat-sifat yang Allah berikan kepada para nabi dan rasul-Nya diungkapkan dengan tepat dalam ayat di atas. Ada banyak contoh lain yang dijelaskan dalam Alquran. Pernyataan-pernyataan di bawah ini memberitahukan kepada kita tentang sifat-sifat mulia yang diberikan kepada para nabi dan rasul:
''Sesungguhnya, Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah lagi hanif...'' (Surat an-Nahl: 120)
''Dan ingatlah hamba-hamba kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi.'' (Surat Shaad: 45)
''Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang terbaik.'' (Surat Shaad: 47)
''Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan, 'Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hamba-Nya yang beriman.'' (Surat an-Naml: 15)
Nabi Isa juga merupakan salah seorang nabi pilihan Allah. Allah berfirman dalam ayat, ''Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus...'' (Surat al-Baqarah: 253) (bersambung)