Rabu 12 Sep 2012 13:19 WIB

Ngaku Sakit, Hartati Diperiksa Ulang Dokter KPK

Rep: Asep Wijaya/ Red: Hafidz Muftisany
Mantan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Siti Hartati Murdaya (tengah), menangis saat tiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Rabu (12/9).
Foto: Antara/Reno Esnir
Mantan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Siti Hartati Murdaya (tengah), menangis saat tiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Rabu (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tersangka kasus suap pengurusan Hak Guna Usaha perkebunan di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah Hartati Murdaya, datang memenuhi pemeriksaan KPK, Rabu (12/9).

Hartati datang menggunakan ambulans RS Mitra dan masuk menggunakan kursi roda. Menanggapi kondisi kesehatan Hartati, Wakil Ketua KPK Busryo Muqodas kondisi kesehatan Hartati harus dipastikan berdasar keterangan dokter.

Jika dokter, ucap dia, mengatakan Hartati tidak bisa diperiksa, berarti penyidik harus menuruti keterangan dokter tersebut sebagaimana diatur dalam KUHP.

"Akan tetapi, untuk lebih menegaskannya, kami akan menggunakan dokter KPK yang bekerjasama dengan IDI sebagai second opinion atas keterangan medis tersebut," jelas Busyro.

Seperti diketahui, KPK menyangka Presiden Direktur PT Hardaya Inti Plantations dan PT Cipta Cakra Murdaya, SHM, telah memberikan uang suap senilai Rp3 miliar kepada Bupati Buol Amran Batalipu.

Pemberian uang itu ditengarai terkait proses izin Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan kelapa sawit PT CCM dan PT HIP di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement