REPUBLIKA.CO.ID, BANCELONA -- Pembangunan Islamic Center Barceloan terus digenjot. "Pembangunan masjid belum selesai. Jadi, kami terpaksa shalat pada area terbatas. Yang jadi masalah ketika Ramadhan tiba," kata dia. Untuk pembangunan itu, Benarama mengaku membutuhkan dana 1.35 juta euro. Saat ini, baru terpenuhi 70 ribu euro. Benarama berharap Idul Adha mendatang pembangunan masjid bakal selesai.
Sebab, mereka tentu butuh tempat guna menyembelih domba atau kambing. "Tidak mudah melaksanakan ritual penyembelihan. Kalau anda tempat khusus maka anda mudah melaksanakannya," kata dia. Penampilan Islamic Center Barcelona begit sederhana. Lantai bawah merupakan masjid, diatasnya merupakan pusat kebudayaan. Diatasnya lagi, kelas untuk pendidikan Islam. Di lantai itu pula, terdapat perpustakaan dengan koleksi buku mencapai 15 ribu buah.
"Kecil dan sederhana memang, tapi alhamdulillah menjadi rujukan pihak yang hendak belajar Islam. Sampai 18 negara lho," kata dia. Ketika melihat ke ruangan kelas, 11 Muslim dari kebangsaan berbeda tengah belajar membaca Alquran. Menurut Benarama, mereka rutin belajar Alquran dengan didahului belajar bahasa Arab selama empat jam per minggu.
"Kami baru menyediakan kelas untuk orang-orang berbahasa Spanyol, Prancis dan Catalan. Tentu Inggris juga kami sertakan," kata dia.
Benarama mengatakan Islamic Center Barcelona ini memiliki dua tujuan penting yakni melayani jamaah yang tidak berbicara bahasa Arab dan ingin mempelajarinya, dan melayani warga Catalan yang ingin belajar Islam. "Mayoritas dari anak-anak imigran Maroko tidak berbicara bahasa Arab, adalah tanggung jawab kita untuk melestarikan identitas dan nilai-nilai Islam. Yang lebih penting lagi, dari mereka integrasi Muslim ke Catalan menjadi lebih mudah," pungkasnya.