REPUBLIKA.CO.ID, Menlu Hillary Clinton mengatakan AS tidak akan tinggal diam sebelum mereka yang bertanggung jawab atas serangan-serangan diajukan ke pengadilan.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan, Amerika bekerja sama dengan mitra-mitranya di seluruh dunia untuk mengamankan warga negara Amerika.
Clinton mengatakan tidak ada pembenaran bagi penyerangan terhadap warga negara Amerika. Ia mengatakan kekerasan seperti penyerangan terhadap konsulat Amerika di Benghazi yang menewaskan duta besar Amerika untuk Libya dan tiga stafnya, sama sekali tidak terkait agama maupun keyakinan.
Menlu Clinton juga menambahkan bahwa selama ada orang yang merenggut nyawa orang atas nama agama atau Tuhan, dunia tidak akan mengalami perdamaian yang sejati.
Clinton mengakhiri pernyataannya dengan mengakui bahwa sekarang ini merupakan masa yang sulit untuk menghadapi tragedi di Libya pada waktu Amerika memperingati serangan teroris 11 September 2001. Ia menambahkan, Amerika akan melanjutkan tugasnya mengakhiri ekstremisme disertai kekerasan.