REPUBLIKA.CO.ID, Utusan internasional untuk Suriah yang baru, Lakhdar Brahimi, tiba di Damaskus, Kamis (13/9). Kedatangannya sekaligus menjadi kunjungan pertamanya ke negara yang telah diwarnai konflik berdarah tersebut selama lebih dari 18 bulan ini.
Brahimi yang menggantikan Kofi Annan untuk meredakan konflik Suriah itu diharapkan akan bertemu Presiden Suriah Bashar al-Assad Jumat (14/9). Ia juga dijadwalkan akan bertemu anggota oposisi Suriah.
"Kamiyakin Brahimi memahami perkembangan dan cara memecahkan masalah (di Suriah), terlepas dari berbagai komplikasi permasalahan yang ada,' kata Faisal Mekdad, wakil menteri luar negeri Suriah. "Kami optimis dan berharap Brahimi akan berhasil."
Aktivis memperkirakan sekitar 23 ribu orang telah tewas dalam pertumpahan darah di Suriah sejak Maret 2011. Sementara itu, pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, mengatakan rezim Assad ditakdirkan mati dan tidak seharusnya dibiarkan bertahan setelah kejahatan yang dilakukan terhadap rakyatnya.
Ia mengatakan, transisi kekuasaanadalah satu-satunya jalan untuk maju."Itulahsatu-satunya cara untuk menghindari perang saudara berlarut-larut, keruntuhan Suriah, atau arus pengungsi serta korban jiwa yang lebih besar," kata Hague dalam sebuah konferensi pers di Irak bersama Menlu Hoshyar Zebari.